Hari Asi Sedunia: Ini Sejarah, Tema dan Manfaat ASI

Sejarah Hari ASI Dunia

Dikutip melalui situs National Today, Pekan Air Susu Ibu (ASI) sedunia merupakan salah satu kampanye terbesar yang dilakukan oleh organisasi internasional. Diselenggarakan oleh Aliansi Dunia untuk Aksi Menyusui (WABA), hari ASI Sedunia bertujuan untuk mempromosikan manfaat menyusui. Hari ASI sedunia yang diperingati sejak tahun 1992.

Tema Hari ASI Dunia 2024

Hari ASI sedunia kali ini mengusung tema “Closing the gap: Breastfeeding support for all” yang artinya “Menutup kesenjangan: Dukungan menyusui untuk semua”. Tagar untuk Pekan ASI Sedunia 2024 adalah #WorldBreastfeedingWeek #TogetherForMoms.

Manfaat Asi bagi kesehatan bayi

Dikutip melalui website

, menyusui adalah salah satu investasi terbaik bangsa karena ASI (AIr Susu Ibu) merupakan makanan terbaik bagi bayi untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Bayi yang tidak mendapatkan ASI, berisiko terserang penyakit-penyakit infeksi seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi lainnya.

Pekan menyusui sedunia yang diselenggarakan tanggal 1-7 Agustus, merupakan momen yang penting bagi seluruh orang tua untuk mengetahui pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi kesehatan bayi dan kesehatan Ibu. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman apapun pada bayi diusia 0 hingga 6 bulan.

Pentingnya ASI bagi kesehatan bayi yang baru lahir adalah hal yang tidak bisa digantikan dengan air tajin maupun susu formula. Hal ini dikarenakan selengkap apapun nutrisi yang terkandung dalam susu formula, tidak akan dapat mengimbangi dan mangganti nutrisi yang terdapat dalam ASI. Berikut ini adalah beberapa manfaat ASI bagi kesehatan bayi, diantaranya adalah:

  1. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi yang berguna untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan.
  2. Melindungi bayi dari alergi.
  3. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
  4. Membantu dalam memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bagi bayi.
  5. Bayi dapat lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
  6. Bayi tidak sering sakit.

Berdasarkan keterangan diatas kita dapat melihat betapa besarnya manfaat ASI bagi bayi. Namun bagaimana dengan ibu yang bekerja? Apakah bisa tetap memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan?

Berikut kiat bagi ibu bekerja agar bisa tetap memberikan ASI :

Berikut ini beberapa kiat yang dilansir melalui website

agar dapat diterapkan oleh ibu pekerja untuk tetap terus memberikan ASI eksklusif bagi bayinya :

  1. Menyusui bayi lebih sering di sore/malam hari dan pada hari libur agar produksi ASI lebih lancar dan hubungan antara ibu-bayi menjadi lebih dekat
  2. Menyusui bayi di pagi hari sebelum meninggalkan bayi ke tempat kerja dan pada saat pulang kerja
  3. Mempersiapkan persediaan ASI perah di lemari es selama ibu bekerja
  4. Menetapkan jadwal memerah ASI, biasanya setiap 3-4 jam
  5. Istirahat cukup, minum cukup serta mengkonsumsi makanan bergizi
  6. Memberikan ASI perah melalui cangkir, sendok, atau pipet pada jam kerja. ASI perah sebaiknya tidak diberikan dengan botol karena akan menganggu penyusuan langsung dari payudara
  7. Mencari pengasuh (nenek, kakek, anggota keluarga lain, baby sitter, pembantu) yang dapat memberikan ASI dan menjaga bayi selama ibu bekerja. Bila tidak ada pengasuh, ibu sebaiknya mencari tempat penitipan anak.

 

Bagi Ibu yang bekerja bukanlah hambatan dalam memberikan ASI eksklusif. Menyusui juga membantu ibu dan bayi membentuk ikatan batin yang kuat. Pengetahuan ibu yang baik mengenai pentingnya ASI, persiapan ibu yang baik menjelang dan saat bekerja, pengetahuan mengenai memerah ASI, penyimpanan dan pemberiannya, dukungan keluarga serta dukungan tempat kerja memberikan dampak yang besar bagi keberhasilan ibu menyusui. Dukungan paramedis dan dokter anak pada khususnya dalam memberikan informasi tentunya juga merupakan hal penting bagi ibu yang bekerja.